Soal :
1.
Menguraikan teori sosiologi dan
pendekatannya :
a. Teori
sosiologi Makro
b. Teori
sosiologi mikro
c. Teori
sosiologi mikro
d. Teori
Struktural Fungsional
e. Teori
Pertukaran
f. Teori
Interaksionis Simbolik
g. Teori
Sruktural Konfli
2.
Bagaimana pandangan anda tentang MEA
terhadap kelebihan dan kekurangan ,serta sudah siapkah bangsa Indonesia
menghadapi tantangan MEA ?
Penjelasan :
1. Klasifikasi
teori sosiologi Makro,Meso dan Mikro menggunakan pendekatan Ekonomi :
a.
Teori Sosiologi Makro
Teori sosiologi Makro dalam ruang
lingkupnya membahas segala sesuatu tentang masalah atau sistem sosial secara
total yang mencakup aspek masyarakat secara luas atau difokuskan pada analisis
proses sosial berskala besar dan jangka panjang, meliputi teori tentang:
evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan stratifikasi sosial.
Dalam tatanan teori sosilogi makro
dengan menggunakan pendekatan ekonomi kita dapat menggunakan tingkatan teori
structural .
Dimana dalam teori ini secara pendekatan
ekonomi membahas tentang bagaimana perubahan-perubahan dalam proses
interkasi ekonomi secara bersiklus atau
bagaimana ekonomi berevolusi , bagaimana system atau struktur dalam kegiatan
ekonomi bagi dari segi fungsionalnya dan dari segi pertikaian atau
masalah-masalah yang ada didalamnya ,
dalam teori makro sosiologi juga membahas tentang tingkatan-tingkatan kelas dalam
kegiatan ekonomomi atau secara stratifikasi , ada yang si kaya dan si miskin
. Yang termasuk dalam teori makro adalah teori
Struktural Fungsional dan Teori Struktural Konflik .
b.
Teori MesoSosiologi
Teori Mesososiologi merupakan perpaduan
dari teori makro dan mikro. Pada periode awal teori-teori sosiologi klasik yang
di pelopori oleh tokoh-tokoh utama seperti Durkeim, Weber, Mark, juga Simmel,
membangun teori sosiologis dari perpaduan antara kajian mikro dan juga mikro,
Durkeim memfokuskan pada fakta sosial dengan melihat fakta dalam realitas makro
dan sekaligus melihat pengaruhnya terhadap individu secara personal, begitu
juga Marx yang melihat dampak kapitalisme yang menyebabkan teralienisasinya
individu yang menjadi buruh.
Kenyataan ini memberikan gambaran pertentangan antar microskopik dan
makroskopik terlihat menyimpang dari gagasan awal pemikiran teori-teori
sosiologi secara lebih general. Pada tahun 1980-an perkembangan teori sosiologi
mulai menjauhkan dari kajian secara parsial yaitu mikro atau makro, tetapi
lebih pada pendekatan baru yaitu suatu consensus yang lebih luas, serta
integrasi antara mikro dan makro yang juga dikenal dengan paradigma integrasi
sosiologi.
Dilihat
secara pendekatan ekonominya perpaduan teori makro dan mikro menjadikan
kegiatan perekonomian lebih luas , misalnya menimbulkan system kapitalisme ,
dimana adanya kaum pekerja dan adanya kaum pemodal .
Sebagaimana telah kita lihat dari sejarah dan berkembangnya kapitalisme yaitu
sistem ekonomi yang didasarkan pada pemilikan pribadi atas sarana produksi dan
distribusiuntuk kepentingan pencarian laba pribadi ke arah pemupukan modal
melalui persaingan bebas merupakan gejala yang menjadi pokok perhatian para
perintis sosiologi. Apa yang merupakan prinsip dasar ideologi kapitalisme?
Light, keller dan calhoun mengemukakan bahwa menurut pandangan Adam Smith
prinsip dasar suatu masyarakat kapitalisme terdiri atas milik pribadi, motif
mencari laba dan persaingan bebas. Light, keller dan calhoun selanjutnya
mengemukakan bahwa sistem kapitalisme modern menganut pula asumsi lain yaitu
pemupukan modal, penciptaan kekayaan dn ekspansionisme. Giddens membedakan
antara tiga macam kapitalisme: kapitalisme keluarga, managerial capitalisme dan
institutional capitalisme. Juga
lebih banyak membahas tentang lembaga yang berkaitan dengan ekonomi secara
sosiologis ..
Dalam pembahasan mengenai sosiolologi
kehidupan perekonomian. Neil J. Smelser merincikan pemikiran spancer, Durheim
dan weber mengenai integrasi kegiatan ekonomi. Smelser mengemukakan bahwa dalam
pandangan evolusioner spancer masyarakat secara sislih berganti mengalami
proses integrasi dan diferensiasi sehingga lambat laun tumbuh dari masyarakat
homogen menjadi heterogen. Melalui proses evaluasi ini pula maasyarakat
berkembang dari tipe militer yang diintegrasikan secara paksa menjadi tipe
masyarakat industri yang diintegrasikan oleh hubungan kerja sama secara
sukarela yang didasarkan pada kontrak.
Apa yang dipelajari sosiologi perekonomian? Dalam pandangan smelsel sosiologi
ekonomi merupakan kajian sosiologi terhadap kompleksnya kegiatan yang
melibatkan produksi, distribusi, pertukaraan dan konsumsi bara dan jasa yang
bersifat langka. Perhatian para ahli sosiologi pada kegiatan ekonomi telah
melahirkan beberapa spesialis dalam sosiologi yang menunjang sosiologi
perekonomian. Smelsel menyebutkan antara lain perkembngan sosiologi industri
dan sosiologi profesi.
Sebagaimana
telah disebutkan diatas sosiologi mempelajari institusi dibidang ekonomi yaitu
melaksanakan produksi dan distribusi barang dan jasa dalam masyarakat.
Dalammasyarakat kita menjumpai berbagai bentuk organisasi yang terlibat dalam
proses produksi dan distribusi barnga dan jasa.
Light,
keller dan calhoun mengemukan bahwa dibidang perindsutrian dikenal adanya
oligopoli yaitu industri yang didominasi beberapa perusahaan raksasa. Sebagaimana disebutkan diatas perusahaan besar
dapat berkembang menjadi perusahaan multinasional yang mempunyai udah dan
cabang di berbagai negara. Menurut Light, keller dan calhoun perusahaan
semacam ini pun sering dikritik karena sangat berkuasa dan kaya dan mampu
menghindari kekuasaan negara dengan jalan memindahkan asetnya keluar negri.
c. Teori
sosiolog Mikro
Dalam tataran teori sosiologi mikro lebih membahas
pada individu dan interaksi .Membahasa bagaimana seorang individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya , bagaimana peran individu dalam kegitan ekonomi
serta proser interkasi yang dilakukan seorang individu dalam proses kegiatan ekonomi , baik individu tersebut
berperan sebgai produsen , distributor dan konsumen . Yang termasuk dalam cakupan teori
mikrososiologi adalah teori pertukaran dn teori interaksionis simbolik
.
d. Teori
Struktural Fungsional
Asumsi teori ini
berupa :
a. Setiap masyarakat
terdiri dari berbagai elemen yany terstruktur secara relative mantap dan
stabil.
b. Elemen-elemen
terstruktur tersebut teringrasi dengan baik.
c. Setiap elemen
dalam struktur mempunyai fungsi, yait memberikan sumbangan pada bertahannya
struktur itu sebagai suatu system.
Teori
ini menjelaskan bagaimana berfungsinya suatu struktur. misalnya kemiskinan akan
tetap ada sepanjang ia memiliki fungsi. Herbert Gans (1972) menemukan 15 fungsi
kemiskinan bagi masyarakat Amerika, yaitu:
1) Menyediakan tenaga untuk pekerjaan
kotor bagi masyarakat
2) Memunculkan dana-dana sosial (funds)
3) Membuka lapangan kerja baru karena
dikehendaki oleh orang miskin
4) Memanfaatkan barang bekas yang tidak
digunakan oleh orang kaya
5) Menguatkan norma-norma sosial utama
dalam masyarakat
6) Menimbulkan altruisme terutama
terhadap orang-orang miskin yang sangat membutuhkan santunan
7) Orang kaya dapat merasakan kesusahan
hidup orang miskin tanpa perlu mengalaminya sendiri tanpa membayangkan
kehidupan si miskin
8) Orang miskin memberikan standar
penilaian kemajuan bagi kelas lain
9) Membantu kelompok lain yang sedang
berusaha sebagai anak tangganya
10) Kemiskinan menyediakan alasan bagi
munculnya kalangan orang kaya yang membantu orang miskin dengan berbagai badan
amal
11) Menyediakan tenaga fisik bagi
pembangunan monumen-monumen kebudayaan
12) Budaya orang miskin sering diterima
pula oleh strata sosial yang berada di atas mereka
13) Orang miskin berjasa sebagai
“kelompok gelisah” atau menjadi musuh bagi kelompok politik tertentu
14) Pokok isu mengenai perubahan dan
pertumbuhan dalam masyarakat selalu diletakkan di atas masalah bagaimana
membantu orang miskin
15) Kemiskinan menyebabkan sistem
politik menjadi lebih sentris dan lebih stabil
Bagi
masyarakat Indonesia korupsi merupakan suatu hal fungsional, dengan mengikuti
cara berpikir Gans tentang kemiskinan, dapat di temukan beberapa fungsi
korupsi, yaitu:
1) Katub penyelamat bagi orang yang
mempunyai pendapatan rendah
2) Sarana bagi-bagi (redistribusi)
Pendapatan
3) Cara singkat menjadi kaya
e. Teori Pertukaran
Teori pertukaran ini melihat dunia
sebagai arena pertukaran,[1][4] seperti pemberian hadiah, jual beli, berorganisasi, dll.
asumsi dasar teori pertukaran menurut George Caspar Homans, Peter M. Blau,
Richard Emerson, dan Harold H. Kelly.
Dengan asumsi teori
ini berupa :
1) Manusia adalah makhluk yang rasionol,
dia memperhitungkan untung dan rugi.
2) Dalam teori ini melihat bahwa
manusia terus menerus terlibat dalam memilih diantara perilaku-perilaku
alternative, dengan pilihan mencerminkan cost and reward yang
diharapkan berhubungan dengan garis-garis perilaku alternative itu. Suatu
tindakan dikatakan rasional apabila berdasarkan perhitungan untung rugi. Dalam
suatu interaksi social seorang akan mempertimbangkan keuntungan yang besar dari
pada biaya yang dikeluarkannya. Oleh karena itu semakin tinggi ganjaran
(reward) yang didapatkan maka semakin sering perilaku itu akan diulang.
Sebaliknya apbila semakin besar hukuman atau tinggi biaya yang didapatkan maka
kemungkinan semakin kecil perilaku yang sama akan diulang.
3) Perilaku
pertukaran social terjadi apabila perilaku tersebut berorientasi pada
tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melelui interaksi dengan orang lain dan
perilaku itu harus
bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut.
4) Transaksi-transaksi
pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari
pertukaran itu.
f. Teori Interaksionis Simbolik
Teori ini memahami realitas sebagai
suatu interaksi yang dipenuhi berbagai symbol, dalam kenyataanya yang
menggunakan symbol-simbol termasuk kedalam interaksi interpersonal. Banyak individu
secara aktif mengkonstruksikan tindakan-tindakanya dengan menyesuaikan diri dan
mencocokkan berbagai macam tindakan dengan mengambil peran dan komunikasi
symbol dalam melakukan kegitan perekonomian.
Asumsi
dasar teori interaksionisme simbolik ini, menurut Turner adalah:
1.
Manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol. (tindakan
sosial dipahami sebagai suatu tindakan individu yang memiliki makna subjektif
bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain), (dalam proses sosialisasi
terdapat proses pemberian makna sehingga menghasilkan simbol-simbol).
2.
Manusia menggunakan symbol untuk saling berkomunikasi.
3.
Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran/role taking. (proses
pengambilan peran yang dapat dilakukan dengan mudah adalah dengan cara
menempatkan dirinya dalam kerangka berfikir orang lain yang bertujuan agar
mudah mendapatkan respon).
4.
Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk
berfikir, mendefinisikan, melakukan refleksi diri, dan melakukan evaluasi.
g. Teori Struktural Konflik
Teori struktural konflik menjelaskan
bagaimana struktur memiliki konflik dan memiliki berbagai elemen yang berbeda.
Elemen-elemen yang berbeda tersebut memiliki motif, maksud, kepentingan, atau
tujuan yang berbeda-beda pula. Perbedaan tersebut memberikan sumbangan bagi
terjadinya disintegrasi, konflik, dan perpecahan terutama masalah –masalah
dalam melakukan kegitan ekonomi , masalah antar pelaku kegitan ekonomi .
Asumsi Teori Struktural Konflik
Beberapa pendapat Ralp Dahrendorf (1986:197-198) tentang asumsi dasar yang
dimiliki oleh teori structural konflik.
a. Setiap masyarakat, dalam setiap hal,
tunduk pada proses perubahan; perubahan social terdapat dimana-mana
Teori
ini melihat masyarakat pada proses perubahan yang terjadi karena elemen-elemen
yang berbeda sebagai pembentuk masyarakat (struktur sosial) yang mempunyai
perbedaan pula dalam motif, maksud, kepentingan, atau tujuan. Perbedaan
tersebut menyababkan setiap elemen berusaha untuk mengusung motif atau tujuan
yang dipunyai menjadi motif , atau tujuan dari struktur. Apabila sudah menjadi
bagian dari struktur maka elemen tersebut cenderung mempertahankan disatu sisi.
Sedangkan elemen yang lain berusaha untuk mendapatkannya juga.
b. Setiap Masyarakat, dalam setiap hal,
memperlihatkan pertikaiandan konflik ; konflik social terdapat dimana-mana
Setiap
struktur social terdiri dari beberapa elemen yang memiliki motif, maksud,
kepentingan, atau tujuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan itu sumber
terjadinya pertikain dan konflik diantara berbagai elemen dalam struktur
social. Selama perbedaan tersebut masi ada di dalam struktur, maka selama itu
pula pertikaian dan konflik dimungkinkan ada. Menurut teoritisi konflik itu
semua adalah realitas kehidupan social.
c. Setiap elemen dalam suatu masyarakat
menyumbang disintegrasi dan perubahan.
Perbedaan
motif, maksud, kepentingan, atau tujuan dari berbagai elemen merupakan sumber
pertikaian dan konflik. Selanjutnya pertikaian dan konflik menyebabkan
disintegrasi dan perubahan dalam struktur social.
d. Setiap masyarakat didasarkan pada
paksaan dari beberapa anggotanya atas orang lain.
Menurut
teorisi konflik Keteraturan, keharmonisan atau kenormalan dipandang sebagi
suatu hasil paksaan dari sebagian anggotanya terhadap sebagian anggota yang
lainnya. Misalnya didaerah tempat kita tinggal, terdapat peraturan yang dibuat
oleh masyarakat yang memiliki kewenangan untuk merumuskan atau menetapkan suatu
aturan perundangan yang wajib untuk dilaksanakan dengan tujuan terciptanya
keteraturan, keharmonisan dan kenormalan, maka itu semua harus
dilaksanakan oleh anggota masyarkat yang lain walaupun ada sebagian yang
terpaksa melakukannya.
2. Pandangan saya mengenai MEA :
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA
adalah sebuah proses integrasi ekonomi dikawasan Asia Tenggara dalam menghadapi
perdagangan bebas antara masyarakat kawasan ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN
telah menyepakati perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020.
Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat
selama MEA ini, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang trampil,
cerdas, dan kompetitif. MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis
dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat
bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat
pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang
ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis,
tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan
mekanisme di ASEAn. Menjadi langkah awal dalam mewujudkan MEA atau MAsyarakat
Ekonomi ASEAN.
Di saat yang sama, MEA akan dapat mengatasi
kesenjangan pada pembangunan dan melakukan percepatan integrasi kepada negara
Laos, Myanmar, VIetnam dan Kamboja lewat Initiative for ASEAN integration dan
inisiatif dari regional yang lainnya.
Adapun bentuk kerjasamanya ialah
– Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya
peningkatan kapasitas
– Pengakuan terkait kualifikasi profesional
– Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
– Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
– Meningkatkan infrastruktur.
– melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
– Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat
mempromosikan sumber daerah.
– meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pentingnya digalakkannya perdagangan eksternal
kepada ASEAN dan keperluan dalam komunitas ASEAN yang secara keseluruhan untuk
tetap dapat menatap kedepan.
Adapun ciri-ciri utama MEA
– Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
– Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
– Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global
– Basis dan pasar produksi tunggal.
Ciri-ciri ini akan sangat saling berkaitan dengan
kuat. Dengan memasukkan pada unsur-unsur yang paling dibutuhkan dari setiap
masing-masing ciri-ciri dan mesti dapat memastikan untuk konsisten dan adanya
keterpaduan dari unsur-unsur dan pelaksanaannya yang tepat dan bisa saling
mengkoordinasi antara para pemangku kekuasaan atau kepentingan yang punya
relevansi.
Menurut saya, dengan
adanya MEA sangat menguntungkan namun dari keuntungan itu pula ada kerugian
yang bias didapatkan , yang pertama kita dapat saling berbagi antar Negara
ASEAN , terutama dalam bidang ekonomi . Dengan adanya MEA dapat memperluas
lapangan kerja, karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai
kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi
keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan
bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus
bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria
yang diinginkan.
MEA akan menjadi kesempatan yang
baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak
ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya
akan meningkatkan GDP Negara-negara di ASEAN . Dalam hal ini resikoakan
muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke
dalam negeri yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya
akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi negara tersebut.
Pada sisi investasi, kondisi ini
dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya investasi Negara asing yang
dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia dan akses yang
lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat
memunculkan resiko eksploitasi terutama dinegara-negara masih
memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan
tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam
oleh perusahaan asing yang masuk ke negara yang beregulasi rendah sebagai negara
yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara
lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan
asing dapat merusak ekosistem , sedangkan regulasi investasi yang ada dinegara
terkait belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan
sumber daya alam yang terkandung.
Dan dengan adanya MEA akan
menimbulkan modernisasi semakin meningkat , dalam hal ini kita harus peka
terhadap keadaan yang ada sehingga kita menjadi siap menghadapi masalah , kita
harus peka terhadap kekurangan pada diri kita dan berusaha meningkatkan agar
mampu bersaing dengan masyarakat dri negara lain .
Dan
juga menurut saya bagi bangsa Indonesia mau tidak mau harus siap menghadapi MEA
, walaupun sebagian besar masyarakat nya belum siap menghadapi persaingan MEA ,
Karena ketebatasan ketrampilan , terutama dari segi bahasa dan dan teknologi .
Persaingan semakin ketat dan jika masyarakat Indonesia kurang mampu menghadapi
persaingan terutama dalam hal teknologi dan ketrampilan maka kita akan semakin
tertinggal . Indonesia harus melihat MEA sebagai
peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan
meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan
memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA 2015.
Pemerintah Indonesia harus mampu
mendorong diadakan pelatihan keterampilan karena mayoritas tenaga kerja
Indonesia kurang dalam kecerdasan sikap, kemampuan berbahasa Inggris dan
pengoperasian komputer.
Meskipun peran dominan dalam meningkatkan
kualitas menjadi milik pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada
di tangan pemerintah. Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA
akan dirasakan langsung oleh masyarakat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi
dan mempersiapkan diri menjelang 2015 menjadi milik bersama.
Kenyataan ini memberikan gambaran pertentangan antar microskopik dan makroskopik terlihat menyimpang dari gagasan awal pemikiran teori-teori sosiologi secara lebih general. Pada tahun 1980-an perkembangan teori sosiologi mulai menjauhkan dari kajian secara parsial yaitu mikro atau makro, tetapi lebih pada pendekatan baru yaitu suatu consensus yang lebih luas, serta integrasi antara mikro dan makro yang juga dikenal dengan paradigma integrasi sosiologi.
– Pengakuan terkait kualifikasi profesional
– Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
– Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
– Meningkatkan infrastruktur.
– melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
– Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah.
– meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.
– Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
– Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
– Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global
– Basis dan pasar produksi tunggal.